O Allah, help me to remember You, to give You thanks and to perform Your worship in the best manner.
Usia Orangtua Kita itu Terbatas
Semakin bertambah hari, maka mereka semakin mendekat ke titik kematiannya. Seiring berjalannya waktu, mereka semakin menua dan melemah.
Selagi jantung mereka masih berdetak, maksimalkanlah bakti kepada mereka. Akan ada momen yang sangat kita rindukan kelak tatkala mereka telah tiada.
Minta maaflah, datangi dan peluk mereka. Karena itu hal yang sangat kita rindukan tatkala mereka meninggalkan dunia ini selama-lamanya.
Yakinlah, akan banyak kemudahan hidup yang kita dapatkan dengan berbakti kepada orang tua.
Kemudahan rezeki, kesehatan, peluang yang terbuka, ketenangan hati dan pikiran, dsb.
Bukankah keridaan Allah itu bergantung kepada keridaan orang tua? Maka rida siapa lagi yang harus kita prioritaskan di dunia ini?
Ustadz Farhan Fadilat Syah
dimanapun kamu berada di dunia ini, aku doain kamu punya hari yang luar biasa dan juga hidup yang bahagia, dan semoga impianmu jadi kenyataan. Tetap tersenyum ya walaupun dunia sedikit usil ke kamu. Kamu luar biasa dan aku bangga sama kamu.
Semangat!
"Ya Allah, aku sudah menganggap baik seluruh takdir yang engkau berikan padaku, maka aku mohon sembuhkanlah dan perbaikilah hidupku"
Puncak tertinggi dari hati yang bersih adalah menyerahkan segalanya bahkan masa depannya pada Ilahi.
Tanpa tapi.
Tidak mudah melatih husnudzon dan prasangka baik pada Allah itu, mungkin bagi mereka yang Allah hujani dengan kenikmatan akan mudah untuk melakukannya, tapi tidak mudah bagi mereka yang Allah berikan gerimis bahkan hujan ujian. Soal pasangan, keluarga, pekerjaan, keadaan sosial, ekonomi dan semua hal yang barangkali menyesakkan dada, seakan Allah tidak mencintainya. Padahal, tidak selalu yang Allah hujani dengan kenikmatan itu berarti Allah suka padanya. Dan tidak pasti juga yang hari ini Allah berikan ujian bertubi-tubi menandakan Allah membencinya. Semua ada takaran dan tolok ukurnya, dan pada ujungnya, semua yang bisa mendekatkan diri pada Allah adalah kenikmatan, entah ujian atau nikmat yang datang. Aku pun sama denganmu, masih tertatih untuk bisa selalu mengedepankan prasangka baik. Semoga Allah berikan kita hati yang seluas samudera perihal takdir ini, Allah berikan selimut sabar atas dinginnya ujian. Sebab surga tidak pernah murah.
@jndmmsyhd
Tidak semua yang ditargetkan harus tercapai tepat pada waktunya, beberapa harus ada yang mundur terlambat atau datang lebih cepat. Agar kita sadar bahwa masa depan itu mutlak milik Tuhan. Dan agar syukur kita bisa lebih membumi dan sabar kita bisa lebih melangit. Sabar dan syukur.
@jndmmsyhd
Sering kali aku temui, seseorang yang biasa biasa aja. Sederhana, tapi kalau dipandang ia menenangkan, saat berbicara dengannya, yang keluar dari lisannya hanyalah perkataan yang baik, dan ketika bersamanya ia menyejukkan hati.
kucari tau sebabnya. Ternyata kuncinya adalah menghargai diri sendiri. Iya, tidak peduli dengan tanggapan orang lain atas dirinya. Yang dia perdulikan adalah, apakah Allah suka? Atau tidak?, Ia bersikap dan berperilaku apa adanya, jadi diri sendiri.
Ia bersyukur atas semua yang Allah beri untuknya, dan secara otomatis keluar lah positive vibes dari dalam dirinya.
Memang benar adanya, kecantikan wajah hanya akan membuat seseorang menatap. Namun kecantikan hati dan akhlak membuat seseorang menetap.
MasyaAllah Tabarakallah...
Everyone is struggling. Semua orang sedang berjuang. Semuanya lelah. Semuanya punya masalah sendiri-sendiri.
Insight itu membuat saya ingin memberi rasa hangat pada orang lain. Sesederhana senyum pada penjual asongan atau terimakasih tulus pada security.
Di tengah hari-hari yang berat ini, saat ekonomi tidak baik-baik saja; kita jangan menambah runyam hidup orang dan hidup kita sendiri dengan bersikap kusut.
Sikap tulus kita, bahkan mungkin bisa membuat orang jadi tersenyum lagi setelah lama hatinya kebas.
Bisa jadi, sedikit perhatian kita menanyakan kabar, membuat mendung di pikiran mereka mereda; merasa ada yang memerhatikan mereka meski hanya dalam obrolan ringan.
Dunia sudah kasar. Pekerjaan sudah menghabiskan tenaga. Pikiran sudah bercabang kemana-mana.
Jadilah lentera.
15 November 2024