Simply life :') Mari melamun! :D at Bogor – View on Path.
Menulis mungkin memang ekspresi diri yang membuat bahagia. Seharusnya tidak terbelenggu apapun. Banyak kebebasan yang bisa menjadi privilese seseorang dalam menulis. Tapi, saat berada dalam posisi membandingkan antara karyanya dan karya orang lain akan muncul persepsi baik dan kurang baik. Lalu, saat dirinya berada dalam kondisi kurang baik seharusnya adalah mencari pertolongan dengan membaca lebih banyak buku. Bukan mencari pembenaran dengan kuantitas yang membaca sama dengan kualitas isinya. Padahal dia sendiri sadar kalau itu hanya penyangkalan.
nauraini
beginilah :)
Sudah banyak membaca walau hanya fiksi. Tapi tak ada buku yang tak satupun bisa diambil manfaatnya, kan? So I am, tapi masih terasa banyak yang kurang sesuai. Entah salah mencerna atau kedangkalan sepihak?
Beberapa hal yang menjadi sesuatu yang harus dipikirkan : 1. Konsep acara Tebar 2. Essai HMPI 3. Himpunan Ekowisata 4. Kuliah Umum Ekowisata 5. Kontribusi di media sosial dalam hal mengangkat issue pariwisata, konservasi maupun ekowisata. ~ ini sangat layak dicoba! 6. Sosialisasi ke rekan-rekan Ekowisata dan Sharing dengan alumni. 7. Kreatif untuk membuat sebuah acara yang menggandeng stakeholder atas (Pemda, Dinas)
Beberapa hal yang harus dipikirkan untuk eksistensi masa muda. Terutama eksistensi Ekowisata :D
Akhir-akhir ini lagi senang membuat infografik. Yang ini, aku ikut lombakan. Ngga terlalu banyak berharap karena masih cetek banget skill-nya. Tapi main-main sama infografik cukup menyenangkan juga. Lihat banyak infografik so kewl tapi bukan buatan Indonesia dan kontennya kurang Indonesia. Pengen sih membuat yang statistik dan konten Indonesia sekali.
Aku sungguh berterimakasih untuk pribadi ceria hebat dan cerdas yang selalu mambawa tawa dan bahagia. Seorang yang selalu kurindukan karena jarak ratusan mil yang memebntang. - Sungguh ROBBI terimakasih atas karunia makhluk indah yang Kau cipta :) - Aku beruntung memiliki sahabat super seperti dia :3 (@denistrisniantari)
Aku terpukau dengan apa yang kau ciptakan. Aku memang manusia yang mudah mencintai keindahan. Keindahan yang kau ciptakan dengan kaya. Aku menyukai kekayaan dari makna tersirat kata yang kau tulis. Tapi aku bukan apa-apa. Maaf, aku hanya menyukaimu dengan kesederhanaanmu. Seperti tanah yang merindukan hujan. Langit yang berharap cahaya bintang. Kau yang mengharap langit senja yang sabar kau nantikan. Mata cemerlang yang merindukan tangis kebahagiaan. Sesederhana itu aku menemuimu untuk menancapkan rasa ini. Maaf, kamu yang kaya pada akhirnya hanya dicintai olehku. Tenang. Ini bukan cinta apa-apa. Ini hanya cinta mengenai apa yang kau cipta. Bukan tentang kamu.
Hopefully you’ve been waiting for me to post about my progress on the Environmental Conservation course so I won’t keep you waiting any longer.
It’s going really well I’m pleased to report. The new nature reserve I’ve been surveying is providing some really positive results. It is only small...
Kau yang lama-lama menjadi banal dan tak elok adalah masa-masa canggung yang tak mampu kau lewati dengan gemilang. Nun jauh merasa bisa kau kayuh dengan pemahaman rata-rata anak manusia naif. Totalitaslah, kalau mau baik banyak jalannya.
Nau
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts