Tuhan, mohon mampukanlah aku mengalahkan rasa malas ini. Jadikanlah aku anak muda yang sehat, aktif, ceria, rajin belajar, dan berani mencoba hal-hal yang besar. Mohon jadikanlah aku anak yang membanggakan dan membahagiakan Ibu dan Ayahku. Aamiin ———————- Mario Teguh - Loving you all as always
Mario Teguh (via marioteguh)
Menjadi lelah dan tak tahu arah menyebabkan kuping berdenging semakin sakit. Aku rindu rumahku. Aku rindu masa kecilku. Aku rindu temanku. Aku rindu surau itu. Aku rindu mengaji. Aku rindu semuanya. Semuanya yang terjadi di kampung halamanku. Disini aku apa? Marantau membuatku menjadi ringkih. Proses yang tak tahu apa ini namanya. Proses yang mengatasnamakan kebenaran atas ego yang ketempel nafsu. Persepsi-persepsi yang semakin membuatku buncah oleh segala hal yang harusnya diakhiri dengan segera justru membuat makin sesak tak tertolong. Persepsi atas kebenaran diri ternyata menjadikanku kaya dan tersungkur. Kaya emosi digdaya dan lemah pada nurani.
Entah ini apa namanya. Hidupku sudah terlalu lurus selama ini. Kata orang bijak hidup mengeluh tak akan menghasilkan apa-apa. Tapi au tak bis menghilangkan belenggu malas dan menunda. Aku sama sekali tak tahu apa itu proses yang harus dijalani. Yang aku tahu, saat ini aku takut tak bisa mengakhiri. Takut semuanya menjadi candu. Takut semua menghitam dan tak secercah asa nampak daripadanya. Tapak-tapak dan rabaan tetap saja membuatku tak menjadi lebih baik. Begini saja. Setiap harinya. Entah egoisme-egoisme ini telah menjadi kerak yang tak bisa disikat. Menjadi jamur yang sukar dicabut. Entah hidup seperti apa yang membentang menjadi jalanku nanti. Sejelasnya, aku tidak hanya akan diam. Aku sedang mencoba sebuah keteraturan. Menjadi lebih pantas sebagai penumpang. Menjadikan indah perilaku ku sebagai makhluk yang punya Tuhan.
“Tidak ada dengki selain daripada dua perkara, yaitu orang yang diberikan harta oleh Allah swt lalu dikuasainya harta itu pada kebenaran dan orang yang diberikan ilmu oleh Allah swt lalu diamalkan ilmu itu dan diajarkan kepada manusia.”
Ibnu Umar (HR.Bukhari dan Muslim)
http://www.islamituindah.my/sabar-dan-taqwa-kunci-hadapi-dengki-dan-iri-hati
Karena aku tak sepenuhnya mengerti siapa aku. Maka aku butuh yang bukan aku untuk menyadarkan aku.
NN
"Sesungguhnya lisan seorang mukmi itu berada di belakang hatinya. Apabila hendak mengatakan sesuatu, ia pertimbangkan dengan hatinya, kemudian ia laksanakan dengan lisannya. Adapun lisan orang yang munafik itu ada di depan hatinya. Apabila ia menginginkan sesuatu, ia laksanakan dengan lisannya tanpa mempertimbangkan dengan hatinya."
HR. Ibnu Abid Dunya
:')
10 TIPS TO EXCEL IN RAMADHAN with reference to Ramadhan Advises by Shaykh Walead Mosaad at Path of The Pious lecture last weekend at The Chevrons, 1) Ramadhan is an opportunity to break bad habits and replace them with new ones.
2) Since we don’t need to be busy with eating our meals during...
Ada sebuah kata-kata yang ehm... saya lupa dapat darimana, sepertinya dari salah satu buku Salim A Fillah. Kira-kira kata-katanya seperti ini, 'Aku bukan tak sabar, hanya tak ingin menanti. Karena berani memutuskan adalah juga kesabaran. Karena terkadang penantian membuka pintu-pintu syaitan.' Berangkat dari kata-kata yang membuat saya berpikir sejenak itu, mungkinkah kalau ketakinginan untuk menanti tersebut berkaitan dengan apa yang menjadi permasalahan sejak jaman purba, cinta? Anggap saja iya. Maka penantian yang dimaksudkan sepertinya berkaitan dengan obyek yang akan memaknai kata terakhir di alinea satu tersebut. Lalu masalah penantian tersebut dikorelasikan dengan hal-hal destruktif tentang seleksi-seleksi yang dilakukan oleh individu untuk membuat patokan tentang bagaimana seharusnya rupa obyek yang datang di akhir penantian. Maka, Itulah mengapa seharusnya penantian itu tidak dilakukan. Sering kita bilang tentang takdir untuk mengaitkannya. Misal yang paling umum adalah 'jodoh sudah diatur, kita tinggal nunggu aja.' Kata menunggu yang disinonimkan dengan penantian adalah perilaku pasif yang lebih mendekatkan diri pada sebuah inersi. Penantian itu adalah kepasifan. Jadi, Memutuskan untuk tidak melakukan penantian adalah memutuskan untuk berhenti bersikap pasif. Dalam artian memutuskan adalah kesabaran bermakna kalau itu adalah langkah-langkah awal menuju suatu keaktifan. Memutuskan untuk meninggalkan belenggu-belenggu kediaman untuk mulai membenahi diri dan juga bersabar dalam proses yang dapat meningkatkan kualitas diri. Dalam kalimat di atas juga disebutkan bahwa terkadang penantian membuka pintu syaitan. Itu berarti kalau tindakan pasif adalah erar kaitannya dengan kemalasan. Dan sifat itu adalah hal yang paling tidak benar. Karena kemalasan sangat dekat dengan kebodohan. Mari kita berhenti menanti. Mari bersabar untuk tak menanti.
Beberapa waktu yang lalu ada yang bertanya tentang kata yang semakin umum didengar telinga manusia abad sekarang, yaitu tentang cinta. Apakah mungkin cinta itu terjadi pada dua orang ataukah itu hanya terminologi universal? Aku jawab keduanya mungkin. Lalu kukaitkan dengan gravitasi Albert Einstein yang pasti akan dirasakan dia yang katanya merasa cinta. Dan bentuk cinta secara universal adalah simpati atau empati. Ya, kadang aku memang sok tahu.
ALLAHU AKBAR. Listen and feel it.
Human behavior flows from three main source : desire, emotion, and knowledge. The only true wisdom is in knowing you know nothing-
233 posts