"The Best Of People Are Those That Bring Most Benefit To The Rest Of Mankind."

"The best of people are those that bring most benefit to the rest of mankind."

(HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni)

More Posts from Quraninyou and Others

3 years ago

Contemplating nature’s geometry

image

Fibonacci sequences appear in nature extensively, most notably in biological settings, such as branching in trees, arrangement of leaves on a stem, the fruitlets of a pineapple, the flowering of artichoke, an uncurling fern and the arrangement of a pine cone, and the family tree of honeybees.

Scientists have pointed out the presence of the Fibonacci sequence in nature, using it to explain the (golden ratio-related) pentagonal form of some flowers. But these geometrical forms go beyond the floral realm, and are found throughout nature.

This is why the number 1.618033 is often known as the Golden ratio in mathematics. Two quantities are in the golden ratio if their ratio is the same as the ratio of their sum to the larger of the two quantities. The golden ratio appears in some of the aforementioned patterns in nature, including the spiral arrangement of leaves and other plant parts. German mathematician Simon Jacob noted that consecutive Fibonacci numbers converge to the golden ratio; this was rediscovered by Johannes Kepler later.

This abundance of intricate geometry, measured proportions, and efficiency in nature often reminds me of the opening verses of the 87th surah of the Quran:

“Glorify the name of your Lord the Most High; who created [all things] in due proportion.”

— the Quran (87:1,2)

image

Indeed, the Quran repeatedly invites its reader to ponder upon natural phenomenon for they point to a wisdom and a design behind them.

“The sun and the moon follow their calculated courses; the plants and the trees submit to His designs; He has raised up the sky. He has set the balance; so that you may not exceed in the balance.”

— the Quran (55:5-8)

The balance (al-mizaan) mentioned here is seen by most exegetes as a reference to justice. It can also be seen as a reference to honoring the balance and harmony of the created order.

4 years ago

Renungan Pribadi Soal Takwa

Disclaimer: ini bukan tulisan edukasi tentang konsep takwa. Ini sepenuhnya refleksi pribadi saya. Tidak disarankan untuk menjadikannya referensi. Mohon diproses dengan pikiran sendiri, tidak ditelan bulat-bulat. Jika tergelitik, silakan lakukan penelitian dan perenungan sendiri.

* * *

Pasti kita udah sering denger terminologi “takwa”.

Kalau ditanya apa itu takwa, kebanyakan orang akan menjawab: “Menaati segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya.”

Saya ngga pernah puas dengan definisi itu. Maaf ya, izinkan saya jujur secara brutal, definisi itu normatif dan ngga inspiring. Ngga menggugah selera untuk bersemangat mendapatkannya. (Pahami bahwa saya bukan bilang takwa itu ngga menarik, tapi pemaknaan/penafsiran kita atas konsep takwa yang belum memuaskan).

Iya, menurut saya, kalau sesuatu itu penting menurut sunnatullah (atau hukum alam, versi bahasa universalnya), maka secara alamiah pasti kita akan tertarik ke arah sana. Maka, saya curiga, jangan-jangan ada definisi yang lebih dalam, lebih menggugah, lebih membuka kesadaran daripada yang diajarkan di sekolah-sekolah.

Misalnya, siapa sih orang waras, berakal yang dalam hidupnya ngga pernah bertanya “Kenapa aku ada?”, “Untuk apa aku ada?”, “Apa yang penciptaku inginkan dengan menciptakan aku ke alam ini?”. Saya percaya ini pertanyaan yang universal, yang kalaupun ngga diajarkan di sekolah, secara alamiah kita akan mempertanyakan ini, cepat atau lambat.

Pertanyaan-pertanyaan itu penting. Mereka akan mendorong kita mencari Tuhan, memahami diri kita, mencari petunjuk dari Sang Pencipta–yang semua jawabannya sudah dipersiapkan oleh Allah untuk kita temukan. Karena itu, Allah sudah tanamkan stimulusnya berupa rasa penasaran yang instingtif. Kita tertarik untuk mengenali pencipta kita secara alamiah.

Nah, takwa itu disebutkan di berbagai ayat Al-Quran, menjadi tujuan dari berbagai perintah–yang salah satunya puasa di bulan Ramadhan, maka pastinya penting. Kalau penting, pastinya insting alamiah kita akan bereaksi secara positif (tergugah, terinspirasi) jika kita memahaminya dengan cara yang seharusnya.

Temuan Saya Akan Makna Takwa

Singkat cerita, saya menemukan definisi takwa yang memuaskan bagi hati saya. Saya menemukannya dalam tafsir Al-Quran “The Message of the Quran” karya Muhammad Asad. Definisinya:

Kesadaran akan kemahahadiran-Nya dan keinginan seseorang untuk membentuk eksistensinya berdasarkan kesadaran ini.

Atau sederhananya, takwa adalah “kesadaran akan hadirnya Allah”.

Buat saya, definisi ini lebih memuaskan daripada yang selama ini saya terima. Coba kita tempatkan kedua definisi takwa dalam konteks perintah puasa Ramadhan.

Dalam definisi takwa pertama, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.

Dalam definisi takwa kedua, kita diwajibkan berpuasa dengan tujuan agar kita selalu sadar akan kehadiran Allah.

Kita tempatkan juga kedua definisi takwa itu dalam konteks ayat permulaan Al-Baqarah.

Dalam definisi pertama, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Dalam definisi kedua, Al-Quran adalah petunjuk bagi orang-orang yang sadar akan kehadiran Allah. Yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, yang menginfakkan sebagian rezeki yang Allah berikan.

Gimana?

Apa lebih bisa dipahami? Apa lebih membuka kesadaran? Apa lebih menggugah? Kalau buat saya, iya banget.

Contoh Implementasi Pemaknaan Takwa

Ketika berpuasa, kita bisa aja minum atau ngemil di siang hari, selama ngga ada manusia yang liat. Tapi yang menahan diri kita apa? Kesadaran akan hadirnya Allah, yang mungkin ngga begitu kita ingat kalau kita ngga puasa.

Ketika berbuka, kita seneng banget tuh, kita berdoa sebelum berbuka, “Ya Allah, terimalah puasaku dan segala amal ibadahku hari ini”. Lagi-lagi, kita distimulasi untuk menghadirkan kesadaran bahwa apa yang kita lakukan ini disaksikan oleh Allah.

Dari situ, sebenarnya kita bisa lihat bahwa menaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya (khususnya shaum Ramadhan) adalah jalan menuju kesadaran akan kehadiran Allah.

Dengan syarat, ketaatan dalam perintah dan larangan-Nya dilakukan dengan benar ya: kalau shalat khusyu’, kalau puasa ikhlas (mindful, aware, niat dari dalam hati), kalau sedekah bukan untuk ngebuang recehan.

Nah, kesadaran akan kehadiran Allah juga akan memperkuat kemampuan seseorang untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya (”Oke, mau menghadap Allah nih, masa’ aku shalat pake baju bekas bobo?”). Jadi, saya pikir ini seperti continuous feedback loop.

Tips Mengasah Kesadaran Akan Kehadiran Allah

Oke, meskipun ini perenungan pribadi, karena ini dipublikasikan maka saya tetap harus bertanggung jawab menutupnya dengan baik.

“Mengasah kesadaran akan kehadiran Allah” adalah closing yang berat, tapi paling engga saya bisa bagikan beberapa usaha saya untuk melatihnya.

Pertama, bangun mental model hubungan antara kita dan Allah yang lebih personal. Alih-alih berpikir bahwa kita cuma satu makhluk yang ngga signifikan dan mungkin ngga Allah pedulikan karena Dia “sibuk” dengan alam semesta dan manusia lain yang istimewa, ingat bahwa Allah juga Maha Dekat, Maha Tahu, Maha Mendengar, Maha Menyayangi, Maha Memperhatikan sehingga kamu bisa berkomunikasi secara personal dengan Allah.

Dia tidak seperti manusia yang kalau banyak kerjaan pusing dan skip, Dia menunggu kamu untuk datang kepada-Nya. Berkomunikasi, berterima kasih, meminta maaf, berharap, menangis.

Ingat juga bahwa Dia available setiap waktu, ngga cuma di waktu shalat–misalnya. Lagi kerja, lagi ngasuh anak, lagi beberes rumah; lagi senang, lagi marah, lagi sedih; kamu bisa berkomunikasi dengan Allah tentang hal seremeh apapun.

Kedua, pahami bacaan dan doa-doa dalam ibadah. Iya, misalnya bacaan shalat, coba dipahami. Caranya jangan cuma baca artinya secara keseluruhan, tapi pelajari kata per kata.

“Rabbi”–wahai Tuhanku, “ighfirli”–ampuni dosaku, “warhamni”–sayangi aku, “wajburni”–cukupilah aku, “warfa’ni”–tinggikan derajatku, “warzuqni”–berilah aku rezeki, “wahdini”–berilah aku petunjuk, “wa’afini”–sehatkan aku, “wa’fu’anni”–maafkanlah aku.

Bisa pelajari juga akar katanya, misal “ighfirli” dari kata “ghafara”, yang artinya “mengampuni”, asal maknanya “menutup”. Wah ini bisa didalami lebih jauh lagi, silakan cari sendiri ya.

Sedikit belajar Bahasa Arab, biar setiap kita mengucapkan doa dalam shalat, hati kita tahu betul kita sedang berkomunikasi apa dengan Allah.  Biar setiap beristighfar, bertasbih, bertahmid, hati kita benar-benar mean it.

Ketiga, sering-sering mikirin what this life is all about. Bayangin setelah membaca ini kamu terkena serangan jantung lalu meninggal, kamu ngerasa siap apa engga? Kalau engga, kenapa? Karena ngga ada amal yang bisa dibanggakan? Kalau gitu itu PR kamu, segera bikin amal yang bisa kamu banggakan saat dihisab nanti.

Atau karena banyak dosa? PR kamu adalah taubat + mengubur dosa-dosa dengan amal baik yang banyak.

Kalau ingat bahwa kita belum siap dihitung amal dan dosanya di hadapan Allah, kita jadi bisa melihat apakah karir, bisnis, investasi yang kita upayakan itu adalah sarana mempersiapkan diri atau menjadi distraksi dari apa yang benar-benar penting.

Coba bikin daftar yang harus kamu siapkan agar jika suatu hari kamu terbaring di rumah sakit, sadar ga lama lagi kamu akan mati, hati kamu ngerasa tenang dan siap menghadap Allah, seperti yang dideskripsikan di Al-Fajr:

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.”

Misalnya, jika profil kamu adalah seorang ayah dan suami:

1. Sedekah rutin untuk anak yatim (misalnya ini amal andalan kamu) 2. Istri dan anak yang siap ditinggalkan secara mental dan bertekad untuk menyusul saya di surga (melanjutkan berbagai amal sholeh sepeninggal kamu) 3. Rumah untuk anak dan istri biar mereka punya tempat bernaung 4. Passive income untuk menafkahi keluarga meski saya ngga ada, biar mereka ngga susah dan menyusahkan orang lain (3 dan 4 sekilas materialistis, tapi tujuannya bernilai amal sholeh)

Itu daftar simplistik dan contoh aja.

Poinnya adalah sering-sering melatih diri kita mengingat apa yang paling esensial dalam hidup (yaitu siap ketika sudah saatnya kita menghadap Allah) dan mengkalibrasi terus menerus kesibukan kita supaya selalu dalam kerangka membuat Allah ridha sama kita.

So, mari kita membangun, mengasah, dan menjaga kesadaran kita akan ke-Maha-Hadiran Allah.

Wallahu’alam.

2 years ago
Oh Allah, Do Not Take Us Out Of Ramadan Unless You Have Fixed Our Situation, Made Our Lives Happy, Forgiven

Oh Allah, do not take us out of Ramadan unless You have fixed our situation, made our lives happy, forgiven our sins, accepted our prayers and fasting, and fulfilled what we wish for.

4 years ago

😭😭😭😭

*Kenapa menghafal Al Quran?, karena....*

👑كلّ الناس سواسية

👑Semua manusia sama

👑 فى مقامٍ واحد يوم القيامة

👑 Derajatnya sama di hari Kiamat

👑إلا حافظ القرآن

👑 Kecuali hafidz Alquran

👑مع الملائكة..!

👑 Bersama para malaikat..!

👑مع السفرة، الكرام، البررة

👑 Bersama para malaikat yang mulia dan baik

👑كل النّاس يفرّون

👑 Semua manusia berlari..

👑من بعضهم يوم القيامة!

👑 Satu sama lain di hari Kiamat!

👑إلا حافظ القرآن

👑 Kecuali hafidz Alquran

👑يبحث عن والديه ؛

👑 Ia mencari kedua orang tuanya

👑ليلبسهم تاج الوقار

👑 Untuk dikenakan mahkota kehormatan

👑تعبك مع القرآن في حفظه وتجويده حتى وإن لم تظهر آثاره عند معلمك ومعلمتك

👑 Lelahmu bersama Alquran saat menghapalnya, memperbaiki bacaan untuknya, walaupun tidak ada apresiasi dari gurumu

👑حقه محفوظ عند الله

👑 Adalah hak yang terpelihara di sisi Allah

👑لا يكتفى القرآن بإيصالك للجنة

بل لايزال معك فيها تقرأوه حتى تصل لأعلى درجاتها

(اقرأ، وارتَقِ، ورتِّل)

👑 Tidak cukup Alquran hanya mengantarkanmu ke surga

Namun ia selalu bersamamu sampai ke derajat tertinggi

(Bacalah, naiklah, tartillah)

‏👑لو علم المقصر مع القرآن

ما الذي ينتظره من نعيم حين يشرع في التلاوة ماتردد والله لحظة ..!!

👑 Andai pemalas tahu apa yang menunggunya yang berupa kenikmatan dikala membacanya, demi Allah, ia tidak akan ragu sekejap pun.

👑القرآن ضد كل أوجاع الحياة ..

👑 Alquran melawan semua keperihan hidup.

"القرآن"

👑يروى روحك ويُلملم شتآت قلبك

👑 Alquran menghilangkan dahaga rohanimu dan menyatukan serpihan-serpihan hatimu

‏👑لا مجلس يجارى نعيم الحلقات والتلاوات الشجية تترنم حولك بروحانية ..

ولا حب يناوش مودة أهل القرآن

👑 Tak ada majlis seindah halaqah Alquran, tilawah yang merdu, yang berdengung di sekitarmu oleh ruhnya

Dan tiada cinta sebanding dengan cintanya ahlul quran.

👑اللهم ارزقنا حفظ كتابك

👑 Allah, karuniakan kami membaca dan menghapal kitab-Mu

👑والعمل به وتدبر اياته

👑 Mengamalkannya dan mentadabburi ayat-ayatnya

👑على الوجه الذي يرضيك عنا

👑Sesuai dengan apa yang Kau ridhai

👑 واجعله جليسنا وانيسنا

👑Jadikan ia sebagai teman dekat dan kekasih kami

👑وارزقنا اخلاص النيه

👑 Karuniakan kami keikhlasan niat

👑وارزق ذريتنا حفظه

👑 Karuniakan keturunan kami menghapalnya

👑 وقر اعيننا واجعلنا ممن يلَبسون

👑 Jadikan ia sebagai kebahagiaan kami dan jadikan kami termasuk yang mengenakan mahkota

👑ويُلبسون تاج الوقار برحمتك يالله

👑 Mahkota kehormatan dengan rahmat-Mu, ya Allah

🍃🍃🍃

‏*القرآن القرآن القرآن

👑قال ابن قدامة رحمه الله :

" ويُكره أن يؤخر ختمة القرآن أكثر من أربعين يوما ؛ "

👑 Alquran Alquran Alquran

Ibnu Qudamah berkata, "Ia tidak suka mengkhatamkannya lebih dari 40 hari."

👑وقال القرطبي رحمه الله :

" والأربعين مدة الضعفاء وأولي الأشغال "

👑 Alqurthubi berkata, "40 hari adalah masanya orang-orang lemah dan sibuk."

👑كم من شهور وأربعينات تنقضي ؟ ترتجف لها القلوب لو عقلناها !

👑 Betapa banyak bulan-bulan berlalu dan sirna? (Tanpa Alquran) Andai kita mengerti, pasti hati gemetar!

👑من بركة القرآن

أن الله تعالى يبارك في عقل قارئه وحافظه . .

👑 Diantara keberkahan Alquran bahwa Allah berkahi akal orang yang membaca dan menghapalnya.

👑* فعن عبد الملك بن عمير :

' ( كان يقال إن أبقى الناس عقولا قراء القرآن ) ،

Dari Abdul Malik bin Umair, "Dikatakan bahwa orang yang paling bertahan akalnya adalah para pembaca Alquran."

- وفي رواية :

👑' ( أنقى الناس عقولا قراء القرآن ) '

Riawayat lain, "Orang paling bersih akalnya adalah pembaca Alquran.'

👑وقال القرطبي رحمه الله :

من قرأ القرآن مُتّع بعقله وإن بلغ مئة !

👑Qurthubi berkata, "Siapa membaca Alquran ia akan menikmati akalnya walau umurnya sampai 100 (tahun)."

👑وقد أوصى الإمام إبراهيم : المقدسي تلميذه عباس بن عبد الدايم - رحمهم الله :

( أكثر من قراءة القرآن ولا تتركه ، فإنه يتيسر لك الذي تطلبه على قدر ما تقرأ ) ؛

👑 Imam Ibrahim Almaqdisi menasihati muridnya, Abbas bin Addayim, "Perbanyaklah membaca Alquran dan jangan tinggalkan. Sesungguhnya apa yang kamu minta akan menjadi mudah sebatas apa yang kamu baca."

👑وقال ابن الصلاح رحمه الله :

- ورد أن الملائكة لم يعطوا فضيلة قراءة القرآن ، ولذلك هم حريصون على استماعه من الإنس !

👑Ibnu Shalah berkata, "Diriwayatkan bahwa malaikat tidaklah dikaruniai kemuliaan membaca Alquran. Makanya mereka sangat ingin selalu mendengarnya dari manusia."

👑وقال أبو الزناد :

' ( كنت أخرج من السّحَر إلى مسجد رسول الله صلى الله عليه وسلم فلا أمر ببيت إلا وفيه قارئ ) ؛

👑Abu Zunad berkata, "Di waktu sahur aku keluar menuju masjid Rasulullah saw, dan aku tidak melewati rumah kecuali disana ada yang sedang membaca Alquran."

👑وقال شيخ الإسلام رحمه الله :

( ما رأيت شيئا يغذّي العقل والروح ويحفظ الجسم ويضمن السعادة أكثر من إدامة النظر في كتاب الله تعالى ) ؛

👑 Syaikhul Islam berkata, "Aku tidak melihat sesuatu yang memberi asupan kepada akal, menjaga fisik, dan memberi kebahagiaan lebih banyak ketimbang berlama-lama memandangi Alquran."

👑فتعلق بالقرآن أخي الحبيب تجد البركة . .

- قال الله تعالى في محكم التنزيل :

" كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته "

👑 Maka kuatkan hubungan dengan Alquran saudaraku niacaya kamu akan mendapat keberkahan.

Allah berfirman, "Kitab yang kami turunkan yang penuh berkah agar kalian tadabburi ayat-ayatnya.

👑وكان بعض المفسرين يقول :

- ( اشتغلنا بالقرآن فغمرتنا البركات والخيرات في الدنيا ) ؛

👑 Seorang mufassir berkata, "Kami sibuk dengan Alquran maka kami mendapatkan limpahan keberkahan dan kebaikan di dunia

Sumber : salah satu murrabiyah di kampus

Semoga bermanfaat🙏

Rabu, 08 Juli 2020 || 14.33

5 years ago

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ

Allahumma salli wa sallim ‘alaa nabiyyinaa Muhammad.

4 years ago

Yang menjadi bahan kontemplasi hari ini adalah,

Jika kita bisa sebegitu kerasnya menempa diri untuk memperjuangkan dunia, kapan terakhir kali kita bersedia susah payah memperjuangkan akhirat kita? :'

Pena Imaji

4 years ago

Dialog - Orang Baik

Adik : Mas, kenapa memilih jadi orang baik? Seringnya kelewatan baik malah. Bukannya yang ada kadang disakiti, sering merugi, dibayar juga nggak. Hehe

Kakak : Iya betul. Tapi memilih jadi orang nggak baik juga sama aja. Sadar nggak sadar, yang sakit malah diri sendiri, yang dirugikan diri sendiri juga. Kalau kamu mencari orang baik tapi sulit untuk menemukan, ya nggak ada salahnya untuk coba menjadi apa yang kamu cari tadi. Biar nanti memudahkanmu juga, karena biasanya juga akan dipertemukan dengan orang-orang baik lainnya. Dan satu lagi.

Apa itu Mas?

Nggak semua orang bisa cukup terbuka untuk meminta bantuan orang lain. Entah karena nggak enakan, kurang nyaman untuk membagi beban, dan bermacam penyebab dibelakangnya. Jadi bisa saja ada orang yang sangat terbantu oleh pertolongan yang kamu tawarkan. Meski bentuk terimakasih yang mereka berikan, mungkin hanya terdengar sepertinya terimakasih yang seperti biasa. Tapi kamu tidak tahu seberapa dalam rasa terimakasihnya.

5 years ago

Which type of woman is best?

It was asked to `Aa’ishah (may Allaah be pleased with her), Which type of woman is best?

She said, "The one who does not know about saying bad things, and she is not crafty like men; her focus is on adorning herself for her husband and taking care of her family."

Ref: Muhaadaraat al-Udabaa’ by ar-Raaghib al-Asfahaanee (1/410)

4 years ago

Tidak semua muslim Allah panggil untuk sholat shubuh berjamaah di masjid. Tidak semua muslimah Allah panggil untuk langsung sholat saat adzan sudah berkumandang. Sekedar menjadi muslim dan muslimah itu mudah dan gampang, tapi tidak semuanya mau dan siap mengambil konsekuensi dan kewajibannya. Shubuh itu adalah panggilan Allah, dan hadiah terindah sejak membuka mata.

Hadiah terindah dari Allah itu adalah ketika kamu dimudahkan untuk melakukan kebaikan dari mulai membuka mata, sholat shubuh berjamaah di masjid. Hati-hati jika kamu sudah seringkali bangun terlambat hingga matahari memanas, jangan-jangan Allah tidak mau berjumpa denganmu di waktu terbaiknya, fajar shubuh. Berdoa dan beristighfar, agar Allah memudahkan untuk bangun sebelum shubuh.

Untukmu yang sudah terbiasa bangun shubuh, jangan sombong dan merasa aman. Tapi berhati-hatilah dalam menjaga niat dan amal kebaikan, tidak semua orang bisa istiqomah.

Aku, kamu, dan kita. Sedang sama-sama berjuang menuju kebaikan bukan ? Saling mengingatkan yuk

@jndmmsyhd

Loading...
End of content
No more pages to load

40 posts

Explore Tumblr Blog
Search Through Tumblr Tags