Tujuan hidup harus jelas. Iya sejelas memajukan agama Nya lewat dirimu dan menjadikan dirimu sebaik baiknya manusia bagi mahluk lain. InsyaAllah Allah akan meluaskan rezeki. Bukan hanya uang namun ketentraman hati kesehatan dan keluarga yang penuh rahmat.
“The world is a vehicle for you. If you drive it, it will deliver you to your destination. If it drives you, you will be destroyed”
Ada kalimat menarik dari buku terakhir yang saya khatamkan. Bunyinya, “Kita merindukan sosok semacam Abdurrahman bin Auf maupun Ustman bin Affan radhiyallahu‘anhuma yang kaya raya. Tetapi mereka bukanlah orang yang haus harta dan sangat bersyahwat terhadap dunia. Mereka kaya sebagai akibat, bukan tujuan”
Bukan tujuan. Ya, baris penutup memuat pelajaran tersirat agar kita menjemput rejeki dengan sebaik-baik niat dan cara. Nyatanya, kita tau segelintir orang yang dikendalikan obsesinya untuk menjadikan kekayaan sebagai tujuan akhir dan menghalalkan segala cara demi mencapainya. Yang penting kaya. Titik. Merampas hak orang lain, menipu konsumen atau merusak lingkungan dianggap sebagai “biaya” tak kasat mata yang memang harus dikeluarkan. Tujuan yang mereka buat, tuntas mematikan rasa, meniadakan etika dan membutakan mata.
Sebaliknya, pikiran selayaknya dua sosok mulia yang namanya tertulis di awal, berisi anggapan bahwa kekayaan adalah tambahan bekal untuk perbuatan-perbuatan baik berikutnya. Urusan rejeki enggak gampang bikin mereka baper karena memang kadarnya udah ditakar dan enggak mungkin tertukar. Penambahannya enggak membuat jumawa, pengurangannya juga enggak membuat nestapa. Kepunyaan atau ketidakpunyaan enggak bikin si empunya ngerasa harus memperlihatkannya ke khalayak.
Kalau Ibnu Qayyim Al-Jawziyyah bilang, “When there is money in your hand and not in your heart, it will not harm you even if it is a lot; and when it is in your heart, it will harm you even if there is none in your hands”.
Jadi jangan heran kalau ngeliat pekerja keras yang karakternya apik, sederhana dan enggak kemaruk. Mungkin, rejeki atas kecermatan mereka datang dalam bentuk kesehatan, keselamatan, kelancaran atau ketenteraman. Kalau kata sahabat saya, gaji dan rejeki itu dua hal yang berbeda. Gaji dijemput dengan kerja, rejeki dijemput dengan takwa. Untung, tanggung jawab atas perkara menghidupi-hidup melampaui usia kita di dunia. Dengannya, kita punya pengingat jangka panjang setiap kali berurusan sama pendapatan.
Betapa meruginya mereka yang memperkaya diri lewat cara-cara yang penuh pelanggaran. Tujuan untuk sebatas berharta melimpah mungkin tercapai. Tapi, akan ada dahaga yang enggak pernah tercukupi pada diri mereka karena gersangnya keyakinan. Ketenteraman yang didamba-damba enggak kunjung datang dan mereka terus terjebak dalam ketidakcukupan yang tak berujung. Sungguh betapa sayangnya hasil yang diperoleh dari mengorbankan kesementaraan untuk sebuah keabadian.
Tapi, bukan berarti bertujuan jadi kaya itu salah. Tentu enggak salah kalau kelebihan itu bisa jadi kendaraan untuk kita meneruskan dan menghidupkan lebih banyak kebaikan. Urusan utamanya bukan semata-mata jadi kaya, tapi juga melaju dengan berbekal ilmu dan iman supaya enggak ada hak yang terlanggar dari langkah yang dipijak. Kalau kekayaan datang sebagai akibat atas saldo kebiasaan baik, maka tentu ia bersebab dari amal-amal yang hasan.
Cermati kewajiban-kewajiban, karena di baliknya ada hak yang enggak boleh luput ditunaikan. Cermati tahapan-tahapan, karena nilai sebuah ketercapaian juga bergantung pada pelaksanaan.
Dengan menempatkan tujuan lebih jauh dari kesementaraan, kekayaan bisa menjadi akibat. Maka, dari mana datangnya setiap akibat baik kalau bukan dari-Nya? Di balik kerendahan hati mereka yang kaya karena akibat, biasanya turut hadir kesederhanaan untuk mengambil bekal secukupnya dan menggunakanya demi sebaik-baik alasan aja. Dalam hati mereka, bersemayam keyakinan bahwa dari setiap peser harta yang dipunya akan dipertanyakan dengan cara apa ia terkumpul dan kemana ia pergi.
Seperti kata pepatah lama “tak kenal maka tak sayang”, pada Ramadan kali ini saya akan melanjutkan serial mengenai sahabat Rasulullah yang sempat saya mulai beberapa waktu silam. Jika pada saat itu saya menuliskan 29 Sahabat, kali ini saya akan mencoba mencuplik kisah-kisah keempat khalifah sepeninggal Rasulullah. Lagi-lagi, apa-apa yang saya sampaikan di sini hanya berupa ringkasan. Saya sangat menyadari keterbatasan pengetahuan saya mengenai perkara ini. Jika teman-teman merasa kisah-kisah para sahabat Rasulullah itu menarik, tentu bisa mencari sumber lain yang yang lebih lengkap. Oh iya, literatur yang saya gunakan untuk tulisan ini adalah “Tarikh Khulafa” karya Imam As-Suyuthi. Selamat berkenalan, selamat menjalankan ibadah Ramadan.
Nah, kita akan memulai perkenalan dari seseorang yang bahkan Umar, Amirul Mukminin yang namanya masuk ke 100 tokoh paling berpengaruh dalam sejarah menurut Michael H. Hart, berkata “Andaikata iman Abu Bakar ditimbang dengan keimanan seluruh keimanan penghuni Bumi, keimanan Abu Bakar akan lebih berat daripada keimanan mereka.”
Ya, inilah dia Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Seluruh ulama ahlus-sunnah bersepakat jika Abu Bakar adalah orang yang paling baik setelah Rasulullah. Tak mengherankan jika sepeninggal Rasulullah, beliau didaulat secara bulat oleh kaum Muhajirin dan Anshar untuk menjadi khalifah, pengganti kepemimpinan Nabi. Bagaimana para sahabat saat ini hendak menentang, bahkan Rasulullah pun dalam suatu hadits yang diriwayatkan Aisyah telah berkata
“Tidak selayaknya seseorang dari suatu kaum untuk menjadi imam padahal di tengah-tengah mereka ada Abu Bakar.”
Abu Bakar dilahirkan dua tahun setelah kelahiran Rasulullah dan meninggal dua tahun setelah Rasulullah meninggal. Ia diberi nama Abdullah. Adapun mengapa ia mendapat gelar Ash-Shiddiq karena ia segera membenarkan peristiwa Isra’ Mikraj yang dilakukan oleh Rasulullah.
Suatu hari datanglah beberapa orang Quraisy kepadanya, “apakah engkau telah menemui sahabatmu. Dia menyatakan bahwa ia telah diperjalanankan oleh Tuhannya semalam ke Baitul Maqdis.”
Dari literatur yang telah banyak kita baca, pada saat itu, waktu yang biasanya dibutuhkan dari Mekkah menuju Baitul Maqdis adalah dua bulan perjalanan, sehingga adalah hal yang wajar jika seandainya Abu Bakar memberi respon, “wah…” atau gumaman heran dan tak percaya lainnya.
Abu Bakar sama sekali tidak melakukan itu, ia malah berkata “apakah ia mengatakan hal itu?”
Mereka menjawab, “ya.”
“Jika demikian, benarlah apa yang ia katakan.”
Tak selesai sampai di situ, ia malah menambahkan, “Bahkan jika ia mengatakan yang lebih dari itu, aku pasti akan membenarkan apa yang ia katakan tentang kabar itu.”
Dan, kita sama-sama tahu, Rasulullah memang tak sekadar menuju Baitul Maqdis malam itu, beliau bahkan menembus langit ke tujuh, berjumpa langsung dengan Allah, ke tempat yang bahkan Jibril pun tak bisa ikut serta.
Berniat ingin sekedar mengingatkan diri ini ketikansudah masanya nanti (baca; menjadi Sarjana dan Bekerja) bisa membaca sendiri pengalaman hidup saat mengerjakan Tugas akhir, atau yang biasa dikenal dengan sebutan SKRIPSI.
Pada hari ini saya sadar, tidak mudah memang untuk menjadi seorang (yang benar-benar) SARJANA. Bukan hanya mengantongi predikat sarjana, namun juga ilmu dan pengalamannya. Sungguh benar-benar tidak mudah. Namun disini saya diajarkan untuk lebih bersabar. Iyaa, benar ! Sabar. Terhadap apaa? Semuanyaa
Dosen PembimbingYang notabene merupakan manusia biasa. Yang memiliki seabrek rutinitas (juga) dan bukan hanya kita yang ada di dalam hidupnya.
Target yang Tidak Kunjung Tercapai Karena , tidak semua yang kita lakukan benar ! Walaupun kita sudah beranggapan bahwa yang kita TULIS benar, namun ternyata Dosen Pembimbing (DOSBING) lebih Paham daripada kita, serius gak bohong. Karena pengalaman mereka lebih banyak dibandingkan kita (OF COURSE)
Nah, dari hal-hal tersebut saya galau, saya kusut dan kacau. Karena semasa perkuliahan InsyaAllah apa yang saya targetkan semuanya InsyaAllah terpenuhi dengan baik. Dan disini saya sadar ternyata hanya kekuatan Nya yang dapat membuat hati saya damai, hati saya tentram. Setiap saat saya selalu ingin dekat dengan NYa agar saya tenang dan tentram. Jika tidak saya merasa frustasi dan (hampir) ingin berhenti saya dari yang namanya kuliah. Astagfirullah'Al Adziim.
Tapi sekarang saya cinta penelitian saya. Saya akan mewujudkan mimpi-mimpi saya dengan menempuh jalan ini (Perjungan Skripsi). Hanya Ia yang memiliki kuasa atas apapun saya tidak perlu yang penting saya harus berusaha dan berusaha. Suatu saat penelitian yang saya lakukan akn berguna bagi saya dan orang lain. Aamiin. . Semoga Allah sealu mempermudah segala urusan hambaNya.
Happy Eid Mubarak . First time in Bogor . May Allah always bless us 😇😇 . . . Ya Allah , semoga perjalanan hamba di tempat ini menjadi ladang amal hamba dan salah satu bentuk syukur atas nafas kehidupan yang Engkau titipkan agar kelak dapat bermanfaat bagi sesama. Aamiin ya Rabbalalamiin .
Ketika kau mencari yg terbaik dengan cara menduakanku. Maka tanpa kau sadari kau telah menunjukkan bahwa dirimu bukanlah yg baik-baik untukku.
(via mbeeer)
1. Sebelum makan Nabi letak secubit garam di lidah untuk elak santau dan tapis makanan yang akan di makan.
2. Sampai di tempat baru, Nabi ambil garam dulu untuk sesuaikan hormon terlebih di tempat baru.
3. Untuk ubat penyakit rohani, air perlu di campur garam terutama sihir dan santau. Kenapa ye? Allah dah cipta garam untuk penarik toksid/asid/racun dalam darah atau tubuh dan juga penarik unsur2 negatif.
4. Pengamalan Pengamal Perubatan Islam untuk bersih rumah atau pagar rumah perlu tabur garam di sekeliling rumah.
5. Garam juga unsur yang boleh ‘balance’ balik sistem tubuh kita.
6. Garam boleh jadi rosak apabila dimasak atau bertindakbalas dengan suhu yang tinggi/panas, maksudnya kalau nak masak. Guna garam bukit dan jangan bubuh garam masa makanan menggelegak atas dapur. Tutup api dan biar suhu turun dulu, baru letak garam.
7. Kita panggil bubuh garam atas darat macam org arab buat. Bubuh garam masa nak makan. Sebab? Garam ada sodium dan potassium… Tubuh perlu potassium lebih. Kalau panas garam hanya tinggal sodium, potassium rosak dalam suhu panas. Sebab tu kena darah tinggi.
8. Selok-eloknya di tempat makan sentiasa ada mangkuk kecil garam dan sunnah Rasulullah SAW mencalit secubit garam menggunakan jari kelingking kanan dan dletakkan ke lidah bahagian depan. Ianya akan mngaktifkan kelenjar enzim penghadaman.
Khasiat Garam dalam Perubatan Islam ada beberapa petua penggunaannya.
1. Merendam kerang supaya hilang tahinya. Dalam kaedah perubatan Islam, sesuatu perkara yang buruk diubat dengan asalnya. Kerang berasal dari laut dan garam digunakan untuk meneutralkan keburukannya (tahi).
2. Mengurang tahap kemasinan ikan masin. Ikan kering yang terlalu masin boleh dikurangkan kadar kemasinannya dengan merendam dalam air garam juga.
3. Mengubat gout. Gout disebabkan pemakanan makanan laut yang berlebihan. Orang yang tinggal berhampiran pantai boleh menanam badan dalam pasir laut. Bagi mereka yang tinggal di bandar, garam kasar digoreng dan didemahkan di tempat sakit ketika garam masih panas.
4. Merawat cirit-birit. Minum air yang dicampur sedikit garam.
5. Merawat mabuk perjalanan. Untuk merawat mabuk perjalanan, garam dicampur madu dan air kemudian di minum sebelum memulakan perjalanan.
6. Garam diguna untuk merawat kegatalan. Air yang dicampur garam disapukan pada kulit yang gatal.
7. Menambah imuniti badan akibat perubahan hawa/angin. Hal ini berlaku di sesetengah tempat di negeri Arab. Misalnya pelajar Malaysia yang berkunjung ke Arab akan mengalami alahan terhadap hawa/angin tempat baharu. Air garam diminum sebagai ubatnya.
8. Menghilangkan penat kerana kerja berat. Amalan orang-orang Melayu tradisional yang bertani, bersawah atau bertukang ialah meminum air sejuk yang dicampur garam.
9. Mengelak sihir/gangguan jin bagi mereka yang bermalam di hutan. Garam adalah sumpahan jin. Garam yang dibaca padanya dengan Al-Fatihah (sekali) dan ayat al-Kursi (ayat 255 surah al-Baqarah – 7 kali) ditabur di sekeliling khemah.
10. Mengelak gangguan syaitan/jin kepada bayi. Ada ketikanya bayi kerap menangis waktu malam. Untuk mengatasi masalah ini, garam dicampur dengan bawang merah, bawang putih dan lada hitam. Campuran itu diletak dalam gelas/cawan/bekas yang terbuka. Bekas itu diletakkan di bahagian kepala bayi.
11. Mengubat orang yang diganggu jin. Bagi orang dewasa yang dikhianati (disihir), cara mengubatnya ialah dengan meletakkan garam yang dibaca al-Fatihah di perdu lidah. Perdu lidah ialah bahagian bawah lidah yang apabila diangkat akan nampak urat hijau lidah. Semoga bermanafaat. InsyaAllah..
GARAM: Penyembuh@Pembunuh?
Nabi SAW bersabda: “Sebaik-baik LAUK adalah GARAM”(Al-baihaqi)
Garam bukanlah penyebab penyakit, malah ubat yang paling mujarab SEKIRANYA diambil dengan cara yang betul.
GARAM TIDAK BOLEH DIMASAK! Kesilapan kita (kebanyakan orang Melayu) ialah kita memasak garam iaitu memasukkan garam kedalam masakan ketika masakkan sedang MENDIDIH/PANAS. Ia akan menyebabkan garam menjadi racun/toksik. Garam, bahasa saintifiknya adalah sodium. Jika garam dimasak dengan cara diatas, ia akan menyebabkannya berasid dan membahayakan kesihatan serta mengundang pelbagai penyakit.
Cara yang betul penggunaan garam:
Kaedah Pertama: - Masakkan makanan yang ingin dimasak sehingga selesai. Contohnya: Kari Ikan.. - Kemudian masukkan garam dalam masakan tadi serta gaulkan apabila ianya beransur suam. - @ Kacau air garam dan tuangkan kedalam kuah.
Kaedah kedua: - Masak makanan tanpa masukkan garam. - Semasa makan, sediakan semangkuk garam disebelah dan taburkan diatas makanan yang ingin dimakan mengikut tahap selera masing2. “Antara amalan yang diamalkan oleh para Salafussoleh ialah dengan mengambil garam sebelum memulakan makan ” - Ia bertindak sebagai pembuka selera dan juga sebagai mineral bagi badan. GARAM IALAH MINERAL!!
Antara kelebihannya ialah: * mengubati LEBIH dari 70 penyakit serta seseorang itu tidak akan mati dalam keadaan mati mengejut.
Sebarkan sekiranya anda mahu semua orang Islam sihat!!
-dr Ust.Ihsan Mohamad (Imam Muda MBA)
Did you want to aging with me , mom?
Ramadhan 1445H
Malam 30 Ramadhan
Ramadhan tahun ini sangat cepat sekali berlalu.
Alhamdulillah Ramadhan tahun ini super produktif aktif mengajar dibandingkan tahun sebelumnya.
Alhamdulillah Ramadhan tahun ini rezeki lebih banyak dititipkan Allah dibandingkan tahun sebelumnya.
Alhamdulillah Ramdhan tahun ini masih Allah berikan kesehatan dan kesempatan berkumpul dengan keluarga 🥹🥹
Maka Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?
Alhamdulillah Alhamdulillah 🥹🥹
Nak, pada akhirnya dunia akan terus berputar. Pada perputarannya kelak akan banyak kau temui suka tidak ketinggalan dengan duka. Jadilah wanita dan lelaki yang taat kepada Allah dan menghormati aku dan ayah mu selaku orang tua. Aku tidak kuno seperti apa yang kau pikirkan begitupun calon ayahmu . Beliau adalah lelaki pilihan Allah dan pilihan terbaik dari ku untuk menjadi penyejuk dan pelipur lara mu. Kami berdua sudah pernah mengalami gagal, kecewa, dan kesedihan di dunia ini. Jangan pernah menyimpan apapun dari kami, engkau adalah separuh replika kami yang di dalam darah mu mengalir pula darah yang sama dengan kami. Meskipun engkau masih entah dimana sekarang dan calon ayahmu juga masih misteri Ilahi dan perjumpaan kita pun masih rahasia Nya. Namun sedari sekarang aku sudah merindukan mu . Ibu -mu
Doa Dipermudahkan Urusan
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
"Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti akan menjadi mudah"
(Riwayat Ibn Hibban)
#doa #dua #pray
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts