Menghadaplah kepada Allah dengan hati luluh. Hindarkan dirimu dari sikap ujub dan angkuh. Pergaulilah manusia yang jahat dengan baik, karena pada hakikatnya kamu sedang bermuamalah dengan Allah yang Maha Besar. Ulurkan tanganmu kepada orang-orang fakir dengan susuatu yang dikaruniakan Allah kepadamu. Lalu bayangkanlah, bahwa Allah-lah yang pertama kali menerima pemberianmu itu, sebagaimana dituturkan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits Nabi. Kelak hatimu akan merasa sangat senang dan bahagia dengan Allah.
Novel Ayat-ayat cinta 2 Habiburrahman El Shirazy (via andinavika)
Sore ini seusai sholat magrib, aku membayangkan wajah mu Tuan. Aku berfikir aku terlalu egois untuk memintamu menjatuhkan hati kepadaku. Aku terlalu memaksakan kehendak ku. Benar begitu tuan? Iya aku sadar Tuan aku menyukaimu karena kau adalah sosok orang yang memang selama ini ku aku idam-idamkan. Sedangkan kamu, pasti juga punya sosok orang yang juga selalu kau idam-idamkan. Tuan sungguh terlalunya aku yang mendoakan mu untuk jatuh hati padaku yang bukan sesiapa ini. Bukan lulusan perguruan tinggi dengan almamater terbaik, bukan seseorang dengan wajah nan cantik jelita, bukan kalangan bangsawan, ah pokoknya aku tidak ada apa-apa nya Tuan. Sungguh beraninya aku mengharapkan sosok seperti mu. Kamu berhak tuan, kamu berhak atas mimpi-mimpi mu. Dan sementara aku hanyalah seorang pemimpi. Tapi sekarang tuan, sekarang tak akan lagi aku mengharapkan mu terlalu jauh. Kau bagaikan bulan tuan, sedangkan aku hanyalah malam yang selalu melihat cerah nya dirimu. Ah tuan, bulir mata ku menetes, sungguh beruntung nya dirimu tuan. Semoga kelak wanita yang mendampingi mu adalah wanita yang benar-benar kau cintai ya Tuan yang selalu ku sebut hingga saat hatiku berhenti mengharapkan mu.
Tuan, aku ini seorang wanita yang selalu memandangimu dari balik buku. Yang selalu saja ingin dekat dengan mu. Mencoba segala hal untuk merebut hatimu. Tapi tuan, kau kurang peka terhadapku. Ntah kau tidak peka entah kau hanya menganggap aku bukan sesiapa. Kedekatan kita seperti kedekatan 2 ekor kupu-kupu tuan. Kita sama-sama punya sayap yang nyaris indah sehingga kau tak melihat bahwa sebenarnya sayapku hanyalah tumpahan kuas tuan. Yang ku gambar perlahan hingga tampak indah. Karena aku ingin seperti mu. Ingin setara dengan mu. Tapi setiap kedekatan yang coba ku buat hanyalah sebagai pelengkap hari mu tuan, setelah itu aku tak yakin aku masih ada dalam hati dan fikiran mu. Tuan, sekarang mata ku basah, di kala aku sedang sakit aku ingin sekali diperhatikan oleh mu, sosok yang selalu aku rindukan. Tapi Tuan, Sudahlah sudah mata dan hati ku tak sanggup melanjutkan tulisan ini tuan.
Jambi, 24.05.2014
Ya Allah :( Hamba berlindung kepada Engkau
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata: “Marilah ke sini”. Yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung. [Yusuf: 23]
Assalaamu alaykum Quran Weekly.
Sebuah juz yang sulit untuk diambil sedikit bagiannya saja. Saya ambil sebuah ayat dari Surat Yusuf, juz ke 12 dan ayat yang ke 23. Pada ayat yang satu ini Allah menerangkan tentang godaan. Saya tahu saya sedang berbicara di Youtube ataupun Facebook, maka saya mencari topik apa yang biasanya dihadapi oleh anak muda, tentang godaan.
Allah berkata: “Istri sang menteri, ia mencoba untuk menggoda nabi Yusuf”. Kata ‘Rowa’ berasal dari kata ‘ruwaid’ yang berarti perlahan-lahan. Kata ‘ruwaida’ dalam bahasa Arab berarti perlahan-lahan. Jadi kesan yang disampaikan adalah ia berusaha menggoda Nabi Yusuf tidak hanya satu kali, tapi terus menerus ia lakukan untuk mendapatkannya.
“Ayolah masuk sini, tidak apa-apa. Kamu kelihatannya ganteng sekali hari ini.” Wanita itu terus berusaha menundukannya, dan Nabi Yusuf pun tidak bisa menghindar. Karena Allah katakan: “Dan wanita (Zulaikha) yang Nabi Yusuf tinggal di rumahnya”.
Dengan hanya menyebut kata ‘baitiha’ yang berarti rumahnya, maka itu berarti ia miliki segala akses atasnya. Nabi Yusuf tidak bisa menghindar darinya. Kemanapun ia pergi maka wanita itu akan ada di sana. Dan wanita itu dengan perlahan-lahan terus merayunya.
Nabi Yusuf ketika itu masih sangat muda, ia masih berusia belasan tahun, pada ayat sebelumnya Allah menerangkan bahwa ia barulah beranjak dewasa. Yang cukup menarik untuk diperhatikan adalah bahwa si pemilik rumah ketika menginginkan Nabi Yusuf untuk masuk, ia mengetahui kecerdasan dari anak ini (Nabi Yusuf) ketika sedang dalam perjalanan yang tidak disebutkan di dalam Al-Qur’an.
Di perjalanan menuju rumah menteri mesir tersebut, sang menteri menyadari bahwa anak ini memang spesial dan harus diperlakukan dengan hormat. Seorang anak kecil yang dulunya adalah budak, bagaimana mungkin seorang budak harus dihormati?
Tapi hal pertama yang dikatakan sang mentri pada istrinya adalah ‘Akrimi maswahu’ (QS: 112: 21), “Kau sebaiknya hormati ruang tempat tinggalnya.” Bukan hanya sekedar memberi ruangan, kasur untuk tempatnya, tapi sang menteri berkata, “Hormati ruang tempat tinggalnya”. Kata ‘maswa’ sebenarnya memiliki arti sebuah tempat yang akan kamu diami untuk waktu yang lama.
Itu artinya, sang mentri ingin anak ini tinggal di sini dengan nyaman, sang menteri tidak ingin ia pergi, ia adalah aset yang berharga. Ia sadari itu. Tidak cuma itu, ia juga sadari bahwa istrinya pun sebenarnya punya masalah dengan martabatnya karena ia tidak hanya berkata pada istrinya bahwa, “Berikan sebuah kamar”, tapi ia berkata “Hormatilah tempat tinggalnya.” Artinya, “Janganlah kamu sembarangan masuk ke kamarnya. Berilah ia tempat. Saya tidak mau kamu berperilaku seenaknya saja. Meskipun ia adalah seorang anak kecil.” Sang menteri ingin agar istrinya menjaga jarak dengan Nabi Yusuf.
Tiba saatnya ketika si istri mencoba menggoda Nabi Yusuf sedikit demi sedkit, saat Nabi Yusuf sudah menjadi pria dewasa. Hal lain yang terjadi adalah kata ‘rowada’ berasal dari kata ‘roda’ yang artinya tujuan dan kata ‘rowada’ digunakan ketika kamu ingin membuat orang lain memiliki tujuan yang sama denganmu. Jadi ia mencoba untuk membuat Nabi Yusuf memiliki cara berfikir seperti dia.
“Bukan masalah besar, gapapa; Gak ada yang salah kok; Apakah kamu tidak merasakan apapun?; Apakah menurutmu aku ini cantik?” Ia ingin Nabi Yusuf berfikir seperti caranya berfikir. Seorang anak muda dengan segala godaan padanya. Ia manusia biasa. Ia tidak mengatakan bahwa “Aku bisa mengatasi segala godaan”. Ia tidak berkata seperti itu.
Al-Qur’an menerangkan (QS: 12: 24). “Ia memiliki hasrat dengannya”, Nabi Yusuf pun juga memiliki hasrat padanya. Sebelum ia diberikan bukti oleh Tuhannya. Tapi intinya yang ingin saya sampaikan adalah bahwa ketika wanita itu sungguh berhasrat padanya, wanita itu ingin dicampuri namun ingin diawali oleh niat dari Yusuf sendiri. Nabi Yusuf ingin ia tetap bersih, ia tidak ingin menurut dengan hal-hal yang semacam ini.
Berapa banyak anak muda saat ini yang bisa berkata seperti itu? Seorang wanita cantik di sebelahmu, wanita itu berkata gak ada yang salah melakukan hal seperti itu, tidak apa-apa. Wanita itu yang mendatangimu, bukan kamu yang mendatanginya, tapi wanita itu yang mengejarmu.
Dan saat itu berada di dalam rumahnya, wanita itu adalah bosmu. Dan kamu pun mungkin akan punya alasan, “Wanita ini kan bosku, dia menyuruhku melakukan apapun, jadi gapapa dong?” Semua pembenaran sudah memungkinkan, semua pintu telah terkunci. Wanita itu tidak hanya mengunci sebuah pintu, tapi ia mengunci banyak pintu. Dan setiap pintu memiliki banyak tirai. Jadi semuanya tertutup, tidak ada seorangpun akan mengetahuinya.
Lalu wanita itu berkata: “Marilah ke sini.” Kata ‘haita’ digunakan sebagai kata untuk menggoda, biasanya jarang digunakan. “Cepatlah ke sini”. Allah bahkan tidak menggambarkan kondisi wanita itu dan kita pun juga tidak ingin mengetahuinya. Wanita itu sungguh memberikan dirinya pada Nabi Yusuf. Wanita itu pun sungguh menggodanya. Saat kondisi yang seperti itu, kita dapat mempelajari sifat yang luar biasa dari Nabi Yusuf.
Semua pemuda yang berada di kampus, yang di SMA, yang di tempat kerja, yang sedang jalan-jalan di mall. Kalian semua yang anak muda. Perhatikan, jika ada seoarang wanita meng-smsmu dan ia berkata: “Kamu manis, mau mengobrol denganku gak nanti? Ini nomer saya” atau apapun itu. Beberapa anak muda memiliki fantasi dengan kondisi seperti ini, tapi Nabi Yusuf justru sedang dalam kondisi yang seperti ini dan ia pun dapat mengingat bahwa Allah sedang melihat kondisinya ini.
Itulah yang diajarkan pada kita untuk keadaan seperti ini. Nabi yusuf berkata: “Aku berlindung kepada Allah”, aku mencari sebuah tempat dimana aku bisa mencari perlindungan Allah.” Karena kata ‘ma’a’ ini dihitung sebagai ism dorf, sebuah tempat. “Aku mencari sebuah tempat dimana aku bisa mencari perlindungan Allah.”
“Sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik.” Ia sungguh memberiku tempat tinggal yang baik. Yang Nabi Yusuf maksudkan adalah Allah sebagai tuannya. Jika wanita ini tidak mempercayai bahwa Allah sebagai tuannya, paling tidak dengan mendengarkan kata yang sama, semoga wanita itu berfikir bahwa kata “tuan” yang disebut tadi adalah kata “tuan untuk sang pemilik rumah (suaminya)”.
Wanita itu jelas tidak takut dengan Tuhan, tapi paling tidak ia takut dengan suaminya. Sehingga hikmah dari kata ‘Tuan’ yang disebut Nabi Yusuf, bisa dihubungkan untuk Allah, karena yang ia maksudkan adalah “Allah telah merawatku. Bagaimana mungkin saya tidak setia pada Allah.” Wanita itu mendengarkan kata ‘Tuanku’, ia mungkin tidak berfikir tentang Allah, tapi mungkin ia berfikir tentang suaminya yang telah berbuat baik padaku. Jika kamu tidak takut dengan Tuhan, paling tidak berfikirlah kamu memiliki suami, sebelum kamu berbuat sesuatu yang seperti ini.
“Sesungguhnya orang-orang zalim tiada akan beruntung.” Dan wanita itu pun tidak ingin memperlama pembicaraan tersebut. Sangat mengagumkan. Ketika ceritanya berlanjut, hal selanjutnya adalah, bukan “Tenanglah wahai wanita, coba pikirkan hal ini, saya minta maaf.” Tidak seperti itu. Nabi Yusuf tahu wanita itu sedang tidak ingin diajak berbicara. Nabi Yusuf lebih baik lari. Jangan coba-coba duduk bersama wanita dan berkata: “Astaghfirullah, itu kan haram saudariku. Kamu seharusnya memikirkan apa yang kamu katakan.”
Tidak, tidak usah memberi nasihat, kamu tidak akan bisa memberi nasihat, kamu justru akan berlama-lama dengan wanita tadi. Jujurlah pada dirimu, cepat menjauh dari kondisi seperti ini. Cepat menjauh dari percakapan godaan semacam ini, jangan mengejar lebih jauh, tidak usah ditanggapi. Tidak usah ditanggapi SMS dari mereka, jangan lakukan, bertaubatlah dari hal seperti itu. Bahkan jangan kamu balas dengan: “Saya tidak akan meng-SMS kamu lagi.” Tidak perlu dikatakan. “Kenapa kamu tidak balas email saya?” “Tidak, Astaghfirullah ini bulan Ramadhan.” Tidak perlu dibalas, jangan sampai terajak. Hal yang sama berlaku juga untuk perempuan.
Jika kalian sungguh-sungguh ingin mengambil nasihat dari Al-Qur’an, maka ini adalah hal yang nyata. Ini bukan cuma sekedar kisah, ini juga cerita untukmu, sekarang tergantung kalian. Jika kamu terlibat dengan keadaan yang seperti ini, dan kamu sudah pernah mendengar ayat Al-Qur’an yang satu ini. Allah akan bertanya pada kita di hari pengadilan kelak. “Kamu sudah mendengar ayatnya, apakah menurutmu itu cuma sekedar kisah saja?” Apakah ayat ini tidak berkaitan denganmu?”. Allah katakan, “Ini juga berkaitan denganmu”. Kamu pun disebutkan, ini adalah cerita dan nasihat untukmu.
Jangan hanya sekedar membaca kisah ini dan berfikir ini tidak ada kaitannya dengan ‘kehidupan pacaranmu’. Jangan berfikir kisah ini tidak ada kaitannya dengan perbuatanmu yang tidak diketahui orang tuamu ataupun teman-temanmu. Ini berkaitan, ini amat sangat berhubungan denganmu. Bukan kebetulan kisah ini disebutkan di Al-Qur’an, ini adalah masalah sepanjang masa.
Dan bila kamu mengalami kondisi yang demikian, saya doakan kamu bisa belajar dari kisah Nabi Yusuf Alahis Salaam ini. Dan semoga membuatmu berfikir ulang atas segala perbuatan di masa hidupmu. Shalatmu, puasamu, bacaan Al-Qur’an mu dan tentang pacarmu juga. Seharusnya kamu tidak pacaran, kamu harus pikirkan. Ini bukanlah dosa yang kecil. Ini bukanlah perkara kecil yang kamu lakukan. Kamu sedang bermain-main dengan keyakinanmu.
Saya doakan anda, semoga anda kuat untuk melakukan hal yang benar, dan mengakhiri hubungan pacaran yang haram. Namun jika kamu tidak bisa mengakhiri pacaran tersebut maka buatlah menjadi hubungan yang halal (Menikah).
BarakAllahuli walakum, Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.
*Transcript dari video Islam IDN https://www.youtube.com/watch?v=EKieln9yE1c **Reupload YouTube NAK Indonesia https://youtu.be/o-icKIud52U ***Reupload FB NAK Indonesia https://www.facebook.com/video.php?v=1643170475896886
Follow NAK Indonesia: http://nakindonesia.tumblr.com https://twitter.com/NoumanAliKhanID https://instagram.com/nakindonesia https://www.facebook.com/NoumanAliKhanIndonesia https://www.youtube.com/NAKIndonesia
Dapatkan kredit gratis untuk aplikasi Muslim Pro dengan menggunakan kode undangan saya: LAKONX
“Bergeraklah dengan cepat agar setan tak sempat hinggap”
~Salim A Fillah
Saya tidak suka jeda karena memang jeda sering memberi kita ruang untuk memikirkan hal-hal yang tidak perlu untuk dipikirkan. Namun ada satu waktu yang membuat saya sadar bahwa setiap manusia butuh jeda. Untuk beristirahat, memperbarui diri, memperbarui semangat, juga introspeksi.
Dalam jeda, ada ruang untuk kembali mengingat bahwa hanya Allah satu-satunya tujuan. Hanya Allah satu-satunya tempat berharap.
Duduklah sejenak, mari kita memperbarui iman
~Muadz bin Jabal RA
Surabaya, Akhir juli 2015
S A L A M I S Y A K (at Rapat Setia, Ipoh.)
reblog if ur mom is smart and beautiful
Kita akan sampai saat ikrar itu kau lafaskan dan mereka akan berkata SAH !
Perempuan Kecil (via perempuanmu)
Aaminn, Sah! :)) #suatusaatAamiin
Gunakan jilbab atas nama iman Gunakan jilbab atas perintah Allah Bukan pelengkap untuk mencari perhatian Bukan sebagai penampilan dan gaya duniawi 🌸 Jilbab bukan simbol ke sholehan Jilbab adalah kewajiban Kewajiban yang ditetapkan untuk kaum perempuan Jilbab mutlak perintah Allah Dan yakinlah dibalik perintah Allah menyimpan banyak kebaikan . 🌸 Masihkah kita enggan? Lakukan sekarang Karena kelak Dia meminta pertanggung jawaban. . . Kontribusi oleh @rinimaharaniguci
Ramadhan hari ke 11
Qur’an sebagai penyembuh jiwa.
Pahala yang dilipatgandakan
Menjaga konektivitas dengan Allah
Dimohonkan ampun oleh para malaikat
Manusia punya banyak cara untuk menunjukan eksistensinya. Apalagi di zaman yang serba "terbuka" seolah tiada privasi semua orang mempunyai akses untuk menunjukan keberadaannya bahkan ketika orang tersebut di dunia nyata pemalu atau tidak komunikatif sekalipun. Mungkin memang begitu hakikatnya manusia, ingin selalu di puji, ingin terlihat dan diperhatikan. Tak ada yang salah dengan hal tersebut, toh sebagai manusia kita dapat memilih untuk terlihat ataupun tidak ingin terlihat. Karena kebahagiaan sejati bukanlah hanya yg tampak dipermukaan. Pun kesedihan bukan yang tidak pernah terlihat dipermukaan. Semua itu pilihan, ingin mengabadikan eksistensi di dunia maya atau menjadi sebenar-benar eksis dengan bermanfaat bagi mahluk lain meskipun tak pernah terlihat.
Ingin setegar Ibunda Khadijah R.A binti Khuwailid, secerdas Aisyah binti Abu Bakar| Pencari Ridho-Nya dan Pengagum umat terbaikNya Rasullah Muhammad SAW♡ Punya mimpi untuk menjadi orang berguna
242 posts